BAB III
Penutup
Kesimpulan:
Air merupakan unsur yang vital dalam
kehidupan manusia. Seseorang tidak dapat bertahan hidup tanpa air, karena
itulah air merupakan salah satu penopang hidup bagi manusia. Ketersediaan air
di dunia ini begitu melimpah ruah, namun yang dapat dikonsumsi oleh manusia
untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada,
hanya lima persen saja yang tersedia sebagai air minum, sedangkan sisanya
adalah air laut. Selain itu, kecenderungan yang terjadi sekarang ini adalah
berkurangnya ketersediaan air bersih itu dari hari ke hari. Semakin
meningkatnya populasi, semakin besar pula kebutuhan akan air minum. Sehingga
ketersediaan air bersih pun semakin berkurang.
Seperti
yang disampaikan Jacques Diouf, Direktur Jenderal Organisasi
Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), saat ini penggunaan air di dunia naik dua
kali lipat lebih dibandingkan dengan seabad silam, namun ketersediaannya justru
menurun. Akibatnya, terjadi kelangkaan air yang harus ditanggung oleh lebih
dari 40 persen penduduk bumi. Kondisi ini akan kian parah menjelang tahun 2025
karena 1,8 miliar orang akan tinggal di kawasan yang mengalami kelangkaan air
secara absolut.
Kekurangan air telah berdampak negatif
terhadap semua sektor, termasuk kesehatan. Tanpa akses air minum yang higienis
mengakibatkan 3.800 anak meninggal tiap hari oleh penyakit. Begitu peliknya
masalah ini sehingga para ahli berpendapat bahwa pada suatu saat nanti, akan
terjadi “pertarungan” untuk memperbuatkan air bersih ini. Sama halnya dengan
pertarungan untuk memperebutkan sumber energi minyak dan gas bumi. Disamping
bertambahnya populasi manusia, kerusakan lingkungan merupakan salah satu
penyebab berkurangnya sumber air bersih.
Saran:
Saran
saya muda mudahan dengan adanya makalah ini dapat berguna bagi teman teman dalam
mempelajari standar kebersihan air,dan dapat direalisasikan dalam kehidupan
sehari – hari
0 komentar:
Posting Komentar