`BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air
memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, hewan, tumbuhan dan
jasad-jasad lain. Air yang kita perlukan adalah air yang memenuhi persyaratan
kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis dan radioaktif. Air yang
tidak tercemar, didefinisikan sebagai air yang tidak mengandung bahan-bahan
asing tertentu dalam jumlah melebihi batas yang ditetapkan sehingga air
tersebut dapat dipergunakan secara normal. Air yang memenuhi syarat, diharapkan
dampak negatif penularan penyakit melalui air bisa diturunkan.
Pemenuhan kebutuhan air minum
sendiri sangat tergantung pada faktor cakupan layanan air minum dan kondisi
sanitasi pada masyarakat, baik pedesaan atau perkotaan. Standar kebutuhan air
di Indonesia untuk masyarakat pedesaan adalah 60 lt/org/hr, sedangkan untuk
masyarakat perkotaan 150 lt/org/hr. Sanitasi juga sangat berperan dalam proses
pengelolaan, pendistribusian dan konsumsi air minum pada masyarakat.
Kualitas air didefinisikan sebagai
kadar parameter air yang dianalisis secara teliti sehingga menunjukkan mutu dan
karakteristik air. Mutu dan karakteristik air ditentukan oleh jenis dan
sifat-sifat bahan yang terkandung didalamnya. Bahan-bahan tersebut baik yang
padat, cair maupun gas, terlarut maupun yang tak terlarut secara alamiah
mungkin sudah terdapat dalam air dan diperoleh selama air mengalami siklus
hidrologi. Dengan demikian mutu dan karakteristik air ditentukan oleh kondisi
lingkungan dimana air berada. Aktivitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya
alam dan lingkungan sering juga menimbulkan bahan-bahan sisa atau bahan-bahan
buangan yang mempunyai kecenderungan pada peningkatan jumlah dan kandungan
bahan-bahan didalam air.
Bahan-bahan ini apabila tidak
ditangani secara baik dapat menimbulkan permasalahan pencemaran, lebih-lebih
apabila lingkungan tidak mempunyai daya dukung yang cukup untuk menetralisir
atau mengurangi bahan pencemar.
Standar baku kualitas air di
Indonesia ditetapkan oleh sebuah Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 416/MENKES/PER/IX1990 tertanggal 30 September 1990 yang berisi tentang
syarat-syarat disesuaikan dengan standar yang ditetapkan WHO (Awaluddin, 2007).
1.2 Rumusan masalah
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber
daya air dimana ketersediaan air mencapai 15.500 meter kubik per kapita per
tahun, masih jauh di atas ketersediaan air rata-rata di dunia yang hanya 8.000
meter kubik per tahun.
Meskipun begitu,
Indonesia masih saja mengalami kelangkaan air bersih. Sekitar 119 juta rakyat
Indonesia belum memiliki akses terhadap air bersih. Adapun yang memiliki akses,
sebagian besar mendapatkan air bersih dari penyalur air, usaha air secara
komunitas serta sumur air dalam. Kondisi ini ironis mengingat Indonesia
termasuk kedalam 10 negara kaya sumber air tawar.
Menurut laporan
Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Indonesia, ketersediaan air
di Pulau Jawa hanya 1.750 meter kubik per kapita per tahun pada tahun 2000, dan
akan terus menurun hingga 1.200 meter kubik per kapita per tahun pada tahun
2020. Padahal, standar kecukupan minimal 2.000 meter kubik per kapita per
tahun. Penyediaan air bersih bagi masyarakat erat kaitannya dengan
keluaran-keluaran kualitas pembangunan manusia, dan hubungannya dengan tingkat
kesehatan masyarakat, serta secara tidak langsung dampaknya dengan pertumbuhan
ekonomi. Namun, yang menjadi kendala sekarang adalah pengelolaan sumber daya
air yang buruk yang mengakibatkan tidak meratanya penyebaran air.
Hal ini tentu saja
berdampak pada kemampuan masyarakat miskin untuk menikmati pelayanan air
bersih. Pada kenyataannya sekarang masyarakat miskin tidak mempunyai akses
terhadap air bersih. Bahkan, masyarakat miskin harus membayar jauh lebih mahal
guna mendapatkan air bersih tersebut sehingga banyak dari mereka yang tidak
sanggup membayar,
1.3 Tujuan
Tujuan Penulisan Tujuan dari penulisan makalah
ini, yaitu: Mengetahui dan memahami potensi ketersediaan air di Indonesia.
Mengetahui gambaran krisis air di Indonesia. Mengetahui sebab-sebab terjadinya
krisis air di Indonesia. Mengetahui dampak yang ditimbulkan dari krisis air di
Indonesia. Mengetahui program yang dilaksanakan pemerintah untuk mengatasi
krisis air bersih
0 komentar:
Posting Komentar